Bertaburan di Kejauhan
puisi edi sst
Lihatlah seluruh tebing di tepi pantai itu
Di lembar-lembar granit membeku
Tak ada lagi dinding satu jengkal pun
Untuk alirkan darah lain yang merumpun
Semuanya menatahkan namamu
Saat tali-tali diturunkan
Engkau pun menggantung perlahan
Membawa peruntungan dan kenangan
Bersama berapa padang berapa selang
Yang telah kau rambahi kau langkahi
Selalu saja rasa itu membuncah
Terbenam dalam lubang-lubang kawah
Tumbuh mengakar di ujung rambutmu
Begitu setia pada angin menjelang subuh
Yang luruh membawa sebait lagu lusuh
Berapa lukisan mimpi kau gantungkan
Di awan putih yang rapi menyembunyikan
Semburat pedih yang melekat erat berlilitan
Di kaki senja sepi di pantai berpasir
Yang bertaburan di kejauhan
Marilah kita buang mimpi-mimpi itu
Biarlah awan di sana jadi cawan memutih
Mewadahi butir air mata yang bergulir
Dari sudut mata di seraut wajah rawan
Yang bertaburan di kejauhan
Semarang, 2011
Komentar
Tulis komentar baru