Wahai kekasih
dirimu adalah pendamping hidupku
Wahai kekasih
aku dan kamu selalu setujuan dalam hidup ini
Wahai kekasih doaku selalu mengiringimu
dalam setiap sholatku
Wahai kekasih apakah kita
terus bisa bergandengan tangan dalam juang
Aku khawatir padamu
ketika diriku pisah denganmu
pikiran yang dulunya mesra
ketika kamu diluar sana tergoda
oleh pikiran-pikiran singa
yang selalu memberontak pada keadaan
wahai kekasih semoga dirimu
tidak seperti itu
semoga kamu aman dalam iman
semoga kamu kuat dalam segala hal
wahai kekasih sampai disurga nanti
Zainal
Yogyakarta, 24 Oktober 2024
Jendela Sastra
Komentar
Tulis komentar baru