Sajak Anggur 1
Ada yang bernyanyi dalam sunyi
Melihat hamparan gurun kering tubuhmu
Waktu terus mabuk di sela tiktak jam kuku
Melayang di atas pasir pantai membeku
Dalam keriuhan fana yang bisu
Rasa itu menyelinap mencuri
Segelas anggur merah di pagi hari
Melupakan intaian angin di balik pintu
Yang setia menunggu bersama batu-batu
Membawamu ke batas kelu
Kucecap anggur-Mu mengental
Menjelma rindu yang kekal
Semarang, 2011
Sajak Anggur 2
Kau lahir begitu papa
Bersama wajah penuh warna cinta
Berkubang dalam telaga bulan purnama
Terbakar oleh teguk demi teguk yang tersedu
Dari kerongkongan menuju batas waktu
Malam pun tanpa cahaya
Tiba-tiba suara kucing mabuk asmara
Merobek suasana, mencabik lembar-lembar dosa
Gelegak anggur kembali membakar dada
Kekasih bermain kecipak air telaga
Kulihat bayang wajah-Mu
Dalam gelas anggur yang tergugu
Semarang, 2011
Sajak Anggur 3
Wirid malam yang menggenang
Menyibak jejak alun-Mu. Aku terbenam
Terbang bersama pendar kerlip kunang-kunang
Dalam gelegak anggur-Mu. Semua karam
Dengan lidah basah. Diam
Semarang, 2011
Komentar
Asli dua kelinci... keren pak
Asli dua kelinci...
keren pak puisinya!
kacang dua kelinci?
wew, kacang dua kelinci?
terima kasih, Karang ...
salam kelinci ... :)
Tulis komentar baru