anjing adalah binatang yang suka menjilat dan menyalak
dan di negeri ini, jenis, ras dan asal usulnya ada bermacam-macam
ada anjing lokal, ada anjing pendatang, ada anjing blasteran, ada anjing asing
dan ada pula beberapa jenis anjing lainnya
jumlah mereka memang banyak dan semakin bertambah setiap tahunnya
apalagi akhir-akhir ini, anjing-anjing itu demikian ramai berebut tulang
di sana, anjing-anjing itu ribut berkepanjangan, di TV-TV dan koran-koran
salak dan lolongnya bersahutan, merusak hari dan pendengaran
di media-media di rimba maya
uir-uir mendengung sepanjang waktu
seekor anjing kejepit, seekor yang lain habis dibully
yang belang cakar-cakaran, kelompok yang lain gigit-gitan
sang tikus yang menyutradarai, terpingkal-pingkal setengah mati
memang sejak sang kodok itu dinobatkan sebagai raja
angin dan cuaca semakin leluasa menyebarkan benih-benih perpecahan
menyuburkan kebun-kebun fitnah dan merimbunkan ranting-ranting kecurigaan
dan mengembang biakkan keributan
musim dan bulan juga tak menghasilkan apa-apa
selain memanjangkan kecemasan demi kecemasan
mempermainkan harga-harga dan mencatatkan hutang demi hutang
yang kian lama, semakin panjang
dalam ribut-ribut yang nampaknya memang sengaja diskenariokan tanpa jeda itu
tikus-tikus dan rekan-rekannya sibuk merayap mengendap-endap
antara kursi dan meja-meja, di antara palu-palu dan ketokannya
mereka susupkan amplop-amplop dan aneka kue persembahannya
tentu saja disertai sejumlah bumbu-bumbu dan hiasannya
sejumlah hadiah dan janji-janji, atau ancaman-ancamannya
di sudut yang lain yang tidak terlihat
anjing-anjing dan tikus-tikus raksasa asyik mengarahkan angin
memutar balikkan fakta dan perhatian penonton
, beberapa ekor kambing belang-belang
diset menjadi kambing hitam
tapi apapun jenis dan asal-usulnya
apapun ras dan warna bulunya, anjing apapun tetaplah anjing
setelah mereka letih salak-salakan dan lulung-lolongan
mulut mereka akan kembali sibuk jilat-jilatan
menjilat ludah atau menjilat pantat tuan
sebagai anjing
mereka memang tak kenal malu
mereka akan kawin dan kencing di mana saja
salak-salakan jilat-jilatan, itu memang kebiasaan mereka
bahasa dan kebudayaan bangsa anjing
Batam, 08.03.2015
Komentar
Anjing dan Budaya
Menjadikan anjing sebagai makian dan binatang rendah sebenarnya masalah budaya. Di berbagai negara lain anjing bahkan dianggap sahabat terbaik manusia. Kalau ada yang universal dari anjing, itu adalah sifat setia.
selamat malam sdr Omahasu,
selamat malam sdr Omahasu, terimakasih sudah sudi singgah dan memberikan masukannya. Saya tidak mengatakan anjing itu binatang rendahan, sekali-kali bukan itu maksud saya. Berikutnya, bahwa anjing itu adalah binatang peliharaan yang setia, saya juga sependapat. Yang menjadi sorotan saya disini adalah kesetiaan anjing yang membabi buta tanpa peduli siapa pun tuannya. Anjing akan selalu setia tanpa peduli siapa pun yang menjadi tuannya, orang baik atau orang jahat. Selanjutnya, anjing akan menyalak, menggonggong atau menggigit siapa pun sesuai perintah tuannya, anjing itu takkan peduli siapa yang disalak atau yang akan digigitnya, orang jahatkah atau orang baikkah? anjing itu takkan berpikir, dia akan menggonggong, melolong, menyalak, mengejar atau menggiggit siapa pun sesuai perintah tuannya, satu hal lagi, anjing juga suka menjilat, dalam konteks ini tentu saja yang saya maksudkan adalah sifat penjilat, sifat manusia yang rakus dan ambisius, manusia yang tak punya malu untuk menjilat ludahnya sendiri. Deimikian mungkin, salah dan kurangnya, wallahu 'alam
Tulis komentar baru