Senyum mu yang mengatakan pada ku
Tentang rasa yang tertelan rasa pahit
Meski kau tertawa di balik daun lemah mu…
Wajah mu yang mengatakan pada ku
Harum bunga cinta tak seindah rangkaian mahkota raja
Terselip sebuah rasa yang menghujat atas nama kasih sayang
Janji-janji yang berikrar hanya hitam di atas kertas tanpa arti
Lalu air mata jadikan embun kristal di bulat mata indah
Di tandai nafas-nafas tersengal tak bertumpu….
Sesal, benci..amarah…menjadi torehan saksi waktu
Dan pergi tanpa menoleh lagi…
Rasa mu yang mengatakan pada ku….
Bibir mengisyaratkan satu keteguhan hati yang tulus
Me-ruang di tepi penyesalan lalu,
Meski mata-mata indah merayu di balik puing-puing dusta yang kau kira
Gerak mu yang mengatakan pada ku
Waktu mendendangkan sejuta asa yang perih
Ketika cinta harus merangkak karena ego….
Serupa gelombang yang memberat menit demi menit
Di tiap helaan nafas serta edaran darah mu
Menutupi luka-luka yang masih menganga di raga dan batin cinta
Biarlah luka itu perih sampai disini…
Dan pergi sebagai petunjuk jalan menuju cinta yang dewasa ..
Waktu mu yang berbisik pada ku….
Komentar
Mantaabs
Akhirnya berkarya lagi,,kemana aja ga pernah ad lagi di fb?
Karam tertelan masa kah?
Sekedar berbagi
sajak ini bagus hanya terkendala pada penulisn saja
seperti pada kata " Senyum mu" alangkah lebih baik jika disambung menjadi senyummu, padaku, dan jiak dipadatkan isinya akan lebih menikam, salam
Tulis komentar baru