Ada yang mengambil separuh nyawaku
Menyumbat hidung
Menutup telinga
Mengunci mulut
Mata ini tak berdaya
Pikiran tak bisa bekerja
Raga pun tak bermakna
Karena hati merajalela
Aku membisu melihat diri ini terperanjat kaku
Terjebak diantara kehidupan dan kematian
Lelah mencari jasad yang lebih bermakna
Jasad yang tak khianat dan tak ingkar
Disetiap hampar tanah bertabur mawar dan melati
Yang semakin terasa sejuk oleh hembus air pegunungan
Setelah tergeletak jasad-jasad yang tak bermakna didalamnya
Jasad yang membuat hati ini bergetar siang dan malam
Untuk merasakan kemunafikan
(040914)
Komentar
Tulis komentar baru