Diriku terdiam,
Mungkin hanyalah aku
Menantikan dirimu wahai angin bisu
Kian berlari dari sekotak angan palsu
Ku tlah terperangkap...
Ku hilangkan senyum seringai dahulu,
Sekalipun jiwa sedenyut senandung tungkai nadiku.
Hatiku letih bergejolak bingung
ku kan sembunyi di balik bumi.
Walau semua kan menghujat,
Tak apalah...
Masih kupunya sinar sehelai pantulan cahaya rambutku
Juga rasa bagai dalam rembulan
Salahku kan ringan: Pada terbang sendiri pula
Sudahlah,aku hanya menggerutu
Ku akui ku lindungi nestapa...
Walau tak bisa jauh pada harap juga
Tikar pula kugulung sendiri
Suguhan akhir sampai kumati
Menebar pukat berpaut diri
Dalam lingkar sunyi kembali
Komentar
Tulis komentar baru