Kailaz menguntai diatas ayunan taman
kailaz memacu fikir dalam kepedihan
kailaz menghitung duka dalam derai air mata
kailaz layu diantara kembang setaman
kailaz memekik lantang pada angin
kailaz menantang langit menghujat hidup
kailaz menetap pada keputus asaan
kailaz tak mampu bangkit
kailaz terpuruk pada buntunya akal
kailaz bermandi darah dan air mata
kailaz mati dalam gelimang nafsu pendosa
Kailaz Khilaf, jika Hidup jauh lebih berharga dibandingkan Harga diri kailaz yang terampas
(Padang, 10 sept 2012)
Kailaz
- 664 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru