Enam belas hari setelah kailaz menuntaskan hidu
Kuceritakan kembali tentang Kailaz, tentang kepingan jiwa yang terbelah tentang kaca yang meretak pecah tentang harapan yang pernah terenggut
Kailaz menguntai diatas ayunan taman kailaz memacu fikir dalam kepedihan kailaz menghitung duka dalam derai air mata kailaz layu diantara kembang setaman
Membasahlah sisa wudhu diterpa badai air mata,
kalimah syahadat terucap namun tak tertancap,
iman meraja namun terkadang melemah,
Masih Tuhan menemui aku,
diantara kerontang iman yg separuh basah,
diantara bebal hati yang tertahan tiada tunduk dalam sujud,
aku terbenam dalam ingatan yang kulupakan,
Dia ada dan selalu ada dan hanya aku saj
ketika tiba-tiba
Tarian lapar merajai siang
Komentar Terbaru