Yang kulihat kembang liar terperangkap digenangan, wajahnya mengiba.
Tangan-tangan resah rakyatku merayap...
Tangan-tangan yang disiapkan untuk jadi buruh, kuli, dan jongos-jongos kotor
Tangan-tangan yang mereka tanam di pabrik, sawah, laut,tanpa pandang siapa
Tangan-tangan yang akhirnya berkarat lalu terjangkit titanus
Tangan-tangan yang legam lalu terkena stroke.
Sementara politik menggelinding sesuka jidat pemainnya..
Kemana akhirannya ?
Pemikir kapitalis terbahak duduk di bar yang mengalun musik jazz
Tanganku dan tanganmu adu ponco, tanpa tau buat siapa ?
Di samping kita nyayian bulan meratap
Di samping kita dunia porakporanda, maling-maling menutup wajahnya tapi kupingnya mengangkasa menembus gedung-gedung pembangunan
Lalu pertanyaanku tergeletak di meja makan restoran kepiting soka
Badai kehidupan menawan anak-anak kita yang melongo pada diktat-diktat dan pembahasan yang sukar di terjemahkan
Apakah bangsa kita adalah bangsa kaum pemakai ?
Apakah bangsa kita harus tiap hari mengulang-ulang kenyataan ?
Lalu mereka bertanya ?
Sudah siapkah kamu merubah dirimu sendiri...???
Manokwari, 29 Sept 2017
Rasull abidin.
Komentar
Tulis komentar baru