Kembali sungai mengalir di bawah cekung pipinya
Entah ribuan tetes telah menggenang dan kering
Aku hanya melihatnya dari kejauhan
Tampak matanya rindu pada basah
yang telah hilang dari kelopaknya
Dari jauh pula kulihat
Ia tertatih dan bersandar pada sebatang pengharapan
Menancapkan setiap akar-akar kakinya
Pada tanah yang ia pijak disampingnya
Satu titik dimana ia tak akan pernah lagi beranjak dari keteguhan hati
yang membawanya pada selapang keindahan
Komentar
dugaanku..
sepertinya awalnya dari ide cerita, bukan langsung ide puisi..
ya...cerita tentang seorang
ya...cerita tentang seorang sufi. yg ku lihat sendiri perjalann hidupnya
Tulis komentar baru