Bergulung ombak, mengejar tepian pantai, dan berderai di batuan karang
pada airnya yang sampai ke pasir pantai kulihat buih putih, dan terdampar
entah berapa jauh ombak berjalan, entah dari negri mana buih itu datang
angin yang kencang, ombak bergulung-gulung, mengocok isi perut lautan
rumput-rumput laut tercabut, terdampar bersama buih-buih dan sampah
pantai yang sepi menampung keluh kesah lautan, menyimpannya di pasir
ragam misteri laut yang belum terpecahkan, suatu misteri besar di dalamnya
berabad-abad ombak mengalun tak henti, dan banyak kapal yang tenggelam
dan juga banyak cerita tentang kisah cinta laut dan pantai yang terus tercipta
kutatap pohon kelapa yang tumbuh di bibir pantai, buahnya terlihat banyak
ketika angin menderu-deru kulihat beberapa buahnya jatuh dan hanyut
laksana buih ia mengembara, hanyut dibawa ombak menuju takdirnya
pantai yang basah, cermin laut pada wajah, kita hidup mengembara
kitalah buih di laut waktu, dan kitalah kelapa yang hanyut menuju takdir
kitalah pantai, kitalah pasir, kitalah bebatu karang, dan juga rumput laut
laut kita adalah ilmu-Nya, ombak kita adalah terpaan hidup, dan menjadi buih
laksana kapal, kita hidup diuji ombak badai, diuji oleh berbagai kenikmatan
ketika buih-buih telah terdampar di pantai, kita menunggu ombak yang baru
untuk dihantarkannya menuju suatu tempat, terdampar di pulau yang indah
pulau yang dipenuhi bidadari, pulau yang dipenuhi keberkahan hidup
atau kah kita akan tenggelam ke dalam laut, menjadi karang di dasarnya!
Komentar
Tulis komentar baru