Kesiur angin melintasi bebukitan sejuk di pegunungan yang luas
padang rumput, bebatuan kaku menatap langit, dan pepohonan
saling melengkapi keindahan cakrawala, mengisi ruang di hati
Aku merenung dalam hening dan kesendirian
alam yang indah menjadi obat resah ombak yang keras menggeliat
mengisi ruang kosong di hati, rindu yang tersangkut di sangkar elang
Edelweis di sana-sini, kutangkap sinyal warnanya yang teduh
laksana simfoni alam yang mengalun jernih di belantara rimba
laksana alunan Keroncong Bengawan Solo di sepanjang alur sungai
Cinta dan angan-angan serta rasa indahnya yang ingin abadi kugenggam
tergambar dalam khayalku ketika menatap bunga edelweis yang indah
dan juga ketika menatap warna-warni cakrawala yang luas terbentang
Kesiur angin menyadarkanku, betapa hidup ini seperti angin yang berjalan
menempuh jauh dan panjangnya lintasan hidup, dan di mata angin
tiada musim yang abadi, tiada kekasih setia setinggi awan, kecuali DIA!
Komentar
Tulis komentar baru