Ketika hati bermuara namun mulut ini menolak bicara.
Sebenarnya terlalu banyak aksara yang tak sempat kueja.
Banyak pula kata yang tak mampu kubaca.
Namun ternyata hanya satu kata yang kupahami, kita.
Entah itu perihal kamu yang pergi atau aku yang masih disini.
Haha, aku terlalu naif untuk menyebut "kita" yang tak pernah bersama.
Aku terlalu egois untuk mengimajinasikan seolah kita pernah bersama.
Benar, karena aku hanya mengenal "kita"
Komentar
Tulis komentar baru