LOSARI
Oleh: S. Amin Manji
Masih adakah warung kopi di Losari sana, tempat di mana kita mengemas kata-kata untuk jadi sajak-sajak duka?
Masih adakah sampan-sampan tua menyandarkan punggungnya di tepian Losari untuk kita jadikan syair-syair kecamuk ombak kehidupan?
Masih adakah engkau menyimpan semangat masa lalu, masa di mana kita sepakat keluar dari simpul tirani makelar berdasi?
Disini aku bagai prasasti tanpa aksara
Disini aku kehilangan lisanku
Disini aku diam, kawan.
Makassar, 12032017
Komentar
Tulis komentar baru