Sungguh. Engkau adalah cahaya. Menyelinap di balik gerimis. Mempersembahkan pelangi walau hanya sekejap saja... Ketika aku asyik masyuk dengan lamunan tentang indahnya senja, kau datang menerbitkan mentari Ketika aku bergumul dengan sunyi senyap malam, kau tawarkan mentari Ketika aku mengharap pelukan, kau tawarkan dingin malam Ah aku tak tahu harus dengan bahasa apa Untuk membuatmu mengerti labirin otakku Milyaran sarafnya mungkin terlalu maya
Aku percaya cinta bukan hanya kata Dia bisa menjelma dalam hangat desah nafasmu ketika malam tiba Dia bisa menjadi api di kutub utara Dia bisa bahu untuk kusandarkan kepala Untuk sejenak melepas kegalauan hari tanpa tawa Ah aku rindu itu ada....
citarum, 21.19.03pm, 13 juli 21013, Karya sastra seorang gadis dewasa di hulu sungai citarum
Komentar
Tulis komentar baru