Aku telah menanggalkan seluruh tabir yang menjadi tudung sukma
Manuskrip tentang ruh kala lampau, telah kuijinkan untuk kau baca.
Akulah induk semang, dengan dua mutiara yang terus tumbuh.
Jika kau iklaskan dirimu, untuk menjadi imamku.
Lalu berlari kecil antara sofa marwah.
Kau perlahan mendekat.
Meniupkan ruh cinta di telingaku.
Hingga aku menjadi pecandu akan bisikan mesramu.
Ku perlahan mendekat namun teramat cepat engkau berlalu.
Kau hempaskan sebujur tubuh ditengah tandus tanpa oase
citarum, 09:03:10am, Juli 26, 2013,
semangkin keras rasa rindunya, hujan membuat kecanduan datang.
Komentar
Oo kejamnya....
Oo kejamnya, kau tinggalkan aku dalam padang tandus, tanpa menorehkan sedikit pun asa, pada jiwa yang haus akan kasihmu! Bagus mas puisinya, inspiratif!
Beni Guntarman
Tulis komentar baru