Yah!
Lihat sekarang
Aku pulang
mengejar matahari yang akan tenggelam
Lihatlah
Teruslah melihat
Tatap aku
Lihat dengan hatimu yang merindu
Aku
Sejujurnya takut
Sungguh aku takut
Engkau takkan mampu melihat kepada aku
Aku rapuh
Sungguh
Mengejar kepulangan
Yang sejak bocah bernama kehilangan
Ini, Panamkah?
Kubelah setiap jengkalnya dengan langkah yang papah
Mencuri ilmu dan menghafal jalan pulang
Melihat langit dan menyaksikan matahari menghilang
Yah!
Lihat sekarang
Di depan laptop aku mengigau
Mengingat ibu, tersedu... lalu engkau
“Ya Allah... gantikanlah yang hilang
Dengan cinta yang tak terbilang
Tumbuhkanlah yang telah tandas
Dengan cinta yang tulus ikhlas....”
Dalam kerinduan
Panam, Pondokan ikhlas 22 Mei 2014
Salam hangat dan semangat dari DP Anggi
Komentar
menyentuh ...
ahahay ...
selamat bergabung, Anggi
puisimu sederhana, tapi begitu menyentuh. aku membaca puisi2-mu yang lain,
baik di blogmu, di kompasiana jg di fb. semoga JS jadi smakin ramai dg kehadiranmu.
salam hangat dari Semarang, Anggi ... :)
Tulis komentar baru