Malam akhir pekan,
Menyapa gadis-gadis belia
Dengan bedak dan celaknya
Tak sabar menanti
Masanya dua manusia berdansa
Bercengkrama bertukar nestapa
Namun kaki dingin ini belum juga beranjak
Dari terminal sepi yang jadi harapan
Akan mengantarkannya
Kepadanya, di gurun pasir mulia
Yang entah sejauh apa
Dia tak peduli
Celak yang telah luntur di pipi
Yang hendak dipersembahkan
Luntur...
Namun tidak dengan rindunya
Hingga malam semakin pekat
Mereka yang berdansa telah menutup lagi pintu rumahnya
Yang ditunggunya belum juga datang
Dia menangis tersedu sedan
Hingga badannya luruh ke tanah
Tak sadarkan
Yogyakarta, 2 November 2019
in.mardiana
Komentar
Tulis komentar baru