Sungguh heran inlander itu masih bisa tertawa
Mengumbar kata-kata di atas meja penggawa
Sorak sorai tanpa beban derita
Tanpa tahu, ada cinta yang tengah bercita-cita
Dengan angkuh singsingkan lencana
Topi-topi berat menanggung tahta
Senyum yang disunggingkan mengurai canda
Sekali lagi, mereka belum membuka mata
Sang empunya cinta,
Begitu tahan menyaksikan tingkah membabi-buta
Tangan-tangan ar-rahman membelai
Kehidupan duniawi tak berperangai
Bertekuk lutut dan berhatur sembah
Cukup mengharukan bagi-Nya
Tapi nyatanya mereka kian berulah
Hingga lupa akan luapan cinta-Nya
Sebagaimana ginonjing suara tabuhan niyaga
Manusia-manusia telah diketuk hatinya
Supaya jatuh dalam lubang kesadaran
Ada cinta yang bertepuk sebelah tangan !
Yogyakarta, 12 Agustus 2018
in.mardiana
Komentar
Tulis komentar baru