Pertiwiku yang binal melacur di lembah zaman
Melahirkan anak-anak zaman dalam kegagapan dan terperosok pada kemunduran
Saat di tanya filosofi Pancasila jadi garuk kepala ditanya pula nasib bangsa malah diam saja
Duduk di lapo menikmati tuak-tuak dengan gitar dan canda tawa tak sadarkah kau penerus bangsa
Ya sudah hisap dulu ganja
Baru bicara negara
Kita kelak jadi apa ?
Pejabat dengan simpanan montok yang selalu sedia mengangkang
Atau kita jadi aparat negara yang bengis licik dan sadis
Atau kita menjadi pengelap harta negara untuk beli rumah baru ,mobil baru bahkan perawan baru
Atau sampah-sampah yang meruwetkan kota
Kita generasi gagap yang tertindih oleh mimpi-mimpi untuk diri sendiri
Persetan Politik
Persetan Ilmu Sosial
Persetan Nasionalisme
Ah sudahlah tenggak dulu anggur merah lalu nikmati malam ini malam esok dan malam-malam selanjutnya
Kita generasi dungu yang tak cakap membangun
Terbiasa menunggu dan akhirnya terbelenggu
Ilmu ilmu yang kita pelajari hanya untuk penghasil materi
Kita lupa bagaimana belajar filsafat soal hidup
Kita lupa belajar kewarganegaraan yang mengajarkan tentang perubahan
Kita lupa belajar Agama hingga norma memuai bersama hedonism atas nama pergaulan
Kita lupa mendalami bahasa indonesia lalu bangga dengan istilah barat hingga kita menjadi penghianat sumpah pemuda...
kita tidak di ajarkan nilai-nilai kemanusiaan
Kita di ajarkan menjadi pekerja materialisme
Robot kaleng yang bernyawa...
Proyek sana proyek sini..
Owner sana Klien sini..
Ah....
Kita generasi konsumerisme kita terjual seperti kepingan VCD porno
Tak bisakah kita menjadi para pembebas bukan melanjutkan generasi penindas ?
Pertiwiku yang jalang melacur di lembah zaman
Komentar
Tulis komentar baru