Wahai penyair dalam tempurung
keluarlah!
jangan biarkan jiwamu kerdil walau dunia memandangmu kecil
besar tak jadi ukuran
namun kecil tak berguna menjadi santapan
Lama tak kudengar lagi kicauan syair indahmu
sampai kapan tempurung itu mengurungmu
lihatlah burung didalam sangkar
dalam malangnya tak henti ia berkidung
kurungan sekalipun tak mampu membuat jiwanya murung
Wahai penyair dalam tempurung
lihatlah!
ada banyak lembar jiwa nantikan hadirmu
tak sayangkah jika tinta penamu menjadi kering
coretlah dinding hati yang telanjang dalam asa nan gersang
Dengarlah…
oh dengarlah suara alunan gendang, perkusi dan harmoni
ia mengiringi tarian dan nyanyian disana
syair-syair puisi tidakkah ingin berpesta bersama
lengkapi warna-warni indahnya dunia
Komentar
Tulis komentar baru