Ketika hujan dan banjir datang menyerang garang
jembatan
Dan di gubuk-gubuk pinggir kali Cikapundung
tempat bernaung yang diresmikan oleh nasibnya
Lalu mereka berteduh
Mengunyah duka di emper Gedung Merdeka
Di atas kepala mereka, di tiang pancang penyangga
Burung-burung kecil menari berloncatan
Menghibur seorang bocah menggigil di pangkuan
Sambil mengisap tetek ibunya yang kendor
Di hadapan mereka
Jalan aspal penuh borok
Dan genangan air di bekas galian
Yang mencatat sejarah pembangunan
Muncrat menyiram wajah mereka
Karena tergilas mobil mewah melintas pongah
Si bocah menjerit menusuk langit
Sang ibu merintih menatap sedih
Tangannya yang gemetar, kotor dan gamang
Sengan penuh kasih membelai dan menimang
Sambil bersenandung kidung kali cikapundung
Dalam tarian sampah, limbah dan wabah
Bandung 849605
Komentar
kali cikapundung....
kali cikapundung, pernah pernah kucium aroma busuk tubuhmu, gatal gatal kulitku membasuh kaki dan tangan dengan air yang mengalir dari hitam matamu, ribuan penduduk bergantung padamu, meski pabrik-pabrik bebas mengencingi tubuhmu, kencing bebas di depan mata para mojang yang kami disebut sebagai penguasa!!!
Beni Guntarman
Tulis komentar baru