Skip to Content

puisi

Foto selma

(tercipta tanpa judul)

 

Ini hari bahagiamu

Tentu saja aku pun bahagia

Semuanya telah kupersiapkan

Lebih dari hitungan windu

Lebih dari cukup

Semoga kamu tak kecewa

Ini hari bahagiamu

Tentu saja aku menyertaimu

Sejengkalpun aku tak ingin menjauh darimu

Tenanglah…

Kau bahkan selalu mendekapku

Dan aku, menikmatinya

Ini hari bahagiamu

Tentu saja kau harus tersenyum

Akupun menebar canda

Sambil tetap menggenggam tanganmu

‘aku ingin selamanya seperti ini’

Begitulah bisik jemariku pada jemarimu

Hingga lembayung menutup hari

Ini hari bahagiamu

Cukup aku mewarna indah

Dengan diamku

Bukan warna lain

Walaupun hitam adalah warna yang kau suka

Hingga purnama menghias

Aku bertahan dengan diamku

Demi hari bahagiamu

Bahkan saat pagi mengusir malam

Aku masih dalam rengkuhanmu

Sampai akhirya…

Kuberanikan diri dan berucap

‘berbahagialah bagi kalian yang telah merayakan cinta’

Dan mulai saat itulah kau membisu

Aku tahu…

Kau akan begitu

Tapi aku bahagia

Karena bahagimu juga bagian dari doaku

Begitu erat kau mendekap hatiku

Hingga hari bahagiamu

Dan akupun enggan menjauh

Dari dekapan itu

Meski kau menyanding yang lain

Aku akan terus menggenggam jiwamu

Agar kita tidak pernah merasa berjauhan

Dengan jarak pulau-pulau

Bukankah kita sudah terbiasa dengan jarak

Kaulah yang mengajariku

Makna rindu dan penantian

Aku tidak mengingkari janjiku

Meski kau seolah lupa

Dengan apa yang pernah kau ucapkan

Tapi itu tidaklah penting

Aku sudah cukup bahagia

Dengan menyaksikan kebahagiaanmu

Karena kutahu

Kau semakin erat kugenggam

Dalam diammu

Kau pun mendekapku

Hanya kita yang tahu

Kita saling mencintai

 

(untukmu yang kusebut pesona pagi, aku tahu kau tak mungkin membaca ini)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler