(tercipta tanpa judul)
Ini hari bahagiamu
Tentu saja aku pun bahagia
Semuanya telah kupersiapkan
Lebih dari hitungan windu
Lebih dari cukup
Semoga kamu tak kecewa
Ini hari bahagiamu
Tentu saja aku menyertaimu
Sejengkalpun aku tak ingin menjauh darimu
Tenanglah…
Kau bahkan selalu mendekapku
Dan aku, menikmatinya
Ini hari bahagiamu
Tentu saja kau harus tersenyum
Akupun menebar canda
Sambil tetap menggenggam tanganmu
‘aku ingin selamanya seperti ini’
Begitulah bisik jemariku pada jemarimu
Hingga lembayung menutup hari
Ini hari bahagiamu
Cukup aku mewarna indah
Dengan diamku
Bukan warna lain
Walaupun hitam adalah warna yang kau suka
Hingga purnama menghias
Aku bertahan dengan diamku
Demi hari bahagiamu
Bahkan saat pagi mengusir malam
Aku masih dalam rengkuhanmu
Sampai akhirya…
Kuberanikan diri dan berucap
‘berbahagialah bagi kalian yang telah merayakan cinta’
Dan mulai saat itulah kau membisu
Aku tahu…
Kau akan begitu
Tapi aku bahagia
Karena bahagimu juga bagian dari doaku
Begitu erat kau mendekap hatiku
Hingga hari bahagiamu
Dan akupun enggan menjauh
Dari dekapan itu
Meski kau menyanding yang lain
Aku akan terus menggenggam jiwamu
Agar kita tidak pernah merasa berjauhan
Dengan jarak pulau-pulau
Bukankah kita sudah terbiasa dengan jarak
Kaulah yang mengajariku
Makna rindu dan penantian
Aku tidak mengingkari janjiku
Meski kau seolah lupa
Dengan apa yang pernah kau ucapkan
Tapi itu tidaklah penting
Aku sudah cukup bahagia
Dengan menyaksikan kebahagiaanmu
Karena kutahu
Kau semakin erat kugenggam
Dalam diammu
Kau pun mendekapku
Hanya kita yang tahu
Kita saling mencintai
(untukmu yang kusebut pesona pagi, aku tahu kau tak mungkin membaca ini)
Komentar
Tulis komentar baru