Aromanya kian semakin menyeruak dalam ruang persegi panjang ini, wangi melati yang membuaikan dan menyamarkan rasa pahit nan getir kehidupan. Sebenarnya, ada kenikmatan disetiap tegukan hangat ketika telinga-telinga mungil sang cangkir itu terangkat. Bibir pun mencumbuinya dengan mesra. Hidung pun tak tuli, menerka wewangian yang dibawa oleh kepulan asap tipis yang bergoyang lembut di setiap gelombang kehidupannya.
Di piringan kecil itu, biasanya terlihat cangkir mungil beradu pandang dengan tatapan nanar mebiuskan. Bersamanyalah, kehidupan ini semakin berwarna dengan menelanjanginya, kemudian menyetubuhinya dengan birahi penuh nafsu bersamaan dengan menuangkan kotoran-kotoran yang penuh dosa sorga dunia.
Ciputat, 8 Rajab 1435 H (06:46)
Komentar
Tulis komentar baru