Semesta rindu
Hingga suatu hari,
aku melepas sepi
warnanya biru mati.
Aku hampair tak percaya
bagaimana sepi menjelma
jadi bagian dari kenangan
ikut melengkapi kelamun rindu.
Kenangan ini telah membangkitkan
sesuatu yang teramat sangat dalam,
semacam semesta rindu tiada bertepi
melarutkan hati dikubangan reksarasa
cinta sungguh-sungguh menjadi tanda beda.
Medan, 28 03 2013
Abdul Malik.
Komentar
Tulis komentar baru