Perawan dalam kesunyian di tepi puisi
Biarlah menepi kesetiap renung kontemplasi
Altar pertapa tak elok bila terkoyak polusi
Teduh yang tersisa meresapi relung hati
Sesekali tuhan melintas bersama kerlip cahaya
Melempar senyum pada pertapa dikala senja
Wajahnya merona bagai jumpa kekasih dicinta
"Oh pertapa yang menjaga cinta dan bijaksana"
Biarlah sunyi ditepi sini
Enyahlah polusi dan ambisi
Tak perlu dihitung untung rugi
Setupatinggi ingin selamanya lestari
Komentar
Tulis komentar baru