Jelas aku di ambang tanya
sesuatu yang menggerai semacam rambutmu yg terselubung madu
seperti sketsa hitam-putih yang tertuang dalam kanvas kabut
aku hanya menghitung dalam hitam matamu
sesuatu yang tak terjangkau oleh kata-kataku
musim ini telah tak menentu iramanya
menghadirkan nada yang sulit kutafsirkan
namun kadang kunikmati sendiri
dan
bayangmu berkelebat menari menjauhi sepi
dengan tangis yang mengiring dan airmata yang menanti
entah tangis siapa itu
siapa yang bertanya pastilah nanti akan ditanya jua
dan aku akan bertanya padamu kelak
maukah kau menikah denganku ?
...
Komentar
Tulis komentar baru