Puisi perempuan
Mengapa harus menunggu malammu
Rentak kaki di lantai kilauan permata
Berdendang dan nyanyian
Aku terbuang dan bersulam
Tulangku yang rapuh
Belaian kasih teruji
Rentak langkahmu,malam gelap di gelang
Aku terbius dengan sajian manis
Aku goda
Kaulah bunga yang mekar di taman surga
Puspa indah jalinan hatiku
Sukna menyatu di tarian itu
Biarlah aku nikmati belaian di ujung malam
Pada birahi
Menetes darah rahimmu
naga di seberang lintasi bukit merambah alam kasih
tarianmu tak pernah usai dalam hidupku aku sang kelana
Zapin adalah sentuhan jemarimu
Komentar
Tulis komentar baru