Musim Hujan
Aku ingin pulang
Ketika hujan semakin deras
Membuat tubuhku basah kuyup
Kepada tubuh mungilmu
Perang
Perang tidak hanya baku hantam di sebuah lapang.
Tidak hanya menggunakan pistol atau parang.
Cinta juga selalu berperang.
Suara
(1)
Suaramu ialah riuh ombak dalam dada.
Rindunya bergulung-gulung tak tertumpahkan.
(2)
Kemarin Malam
Handphone malam itu sangat sunyi.
Status habis, beranda sepi.
Dan jari-jarimu masih menunggu pesan.
Tubuh
Kau tumbuh di dalam tubuhku.
Letaknya di dalam hati.
Yang berbenih rasa,
Berakar cinta.
Mata
Hujan ialah suara gemericik air,
Yang terdengar jatuh dari matamu.
Matamu berkaca-kaca mendung,
Kuminta Semuanya
Kuminta seluruh burung untuk menyanyikan lagu cinta.
Lagu yang meramaikan suasana hati.
Hati yang sedang pedih,
Telah Tiada
Jam dinding di kamarku ikut-ikutan mati bersama cintamu.
Malam dan siang banyak waktu yang kosong.
Jadi tak sesibuk masih ada kamu.
Semua Tentangmu Ialah Cinta
Saat semuanya tentang cinta,
Terlahir dari bujuk rayu,
Aku ungkapkan perkenalan sebisa-bisanya.
Itukah Cintaku ?
Dalam diriku ada yang tumbuh secara alami.
Ia seperti bunga di musim kemarau,
Yang memaksa lahir.
Ia pohon rindang,
Komentar Terbaru