Di sini aku terkurung dalam suara
Terjerat ragam rangkaian kalimat
Terjebak wajah untaian kata-kata
aku menulis lagi tentang tumpukan dosa
yang menggulung erat melekat dalam dada
terukir tersusun rapi dalam pikir dan rasa
Aku ingin menghitung sisa rindu yang masih ada
Seperti kemarin aku ingin menatanya menjadi kata
Aku lelaki bersayap yang menerbangkan rindu ke langit
Rindu-rindu yang dihitung melayang lembut lalu hinggap
seketi bait syair tak akan bica menahan banjir
selaksa madah prosa tak akan bisa menahan gempa
Tajam mengiris menghantam bagai godam
Tak ada sisi diriku yang tak tersentuh
Mengobrak-abrik tak henti siang mamalam
Engkau tampak pada sisa matahari senja yang indah
Duduk bersandar di haluan perahu tanpa kemudi berayun
hujan membakar belukar selimut bukit
panas datang beringas ganas
ada yang sakit
ada yang dirampas
Inilah perjalanan mati dalam bingkai bangkai hidup
Yaitu titik remang titik terang yang menjadi satu garis
ada baiknya kita bicara putus saja
lupakan jangan peduli semua yang tergadai
tutup lembaran dan selesaikan semua cerita
Komentar Terbaru