aku menulis lagi tentang tumpukan dosa
yang menggulung erat melekat dalam dada
terukir tersusun rapi dalam pikir dan rasa
tersembunyi namun semua terlihat nyata
aku ingin menulisnya dengan tinta air mata
barangkali basahnya bisa menghapus hina
namun telah lama air mataku habis
gunugn dosa tertoreh dalam sebuah nama
yang mau tak mau aku harus punya
aku dengan namaku tidak bisa lagi menangis
pikir dan rasa yang menyimpan gunung batu
kugiring berjalan menjelajah pada jalan lurus
sampai aku ke ujung dan di sana aku akan berkata
semua catatan hilang lenyap dalam pengakuan tulus
201804241152 Kotabaru Karawng
Komentar
Tulis komentar baru