seketi bait syair tak akan bica menahan banjir
selaksa madah prosa tak akan bisa menahan gempa
sejuta baris puisi tak akan menahan lahar mengalir
kalau begitu di mana kita letakkan sang bijaksana
tiap detik puisi lahir liatlah bagai meteor
memenuhi langit sastra dalam bentuk berbagai wajah
bagaimana bisa dari keindahannya malah lahir penyakit
untuk apa bermadah jika madah malah menjadi teror
untuk apa berpuisi jika puisi tak lagi terasa ramah
saatra jadi kelabu penyair terpuruk tak bisa bangkit
ini dunia syair yang tak bisa menahan banjir
ini dunia prosa yang tak bisa menahan gempa
ini dunia puisi yang tak bisa menahan lahar mengalir
di sini kita belajar memilih kata yang bijaksana
201803131036 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru