Skip to Content

Cintaku

Tidak untukmu

Tercekat aku melihatmu seperti itu

Tercengang aku mendengar keinginan itu

Termenung aku saat SETAN melintas

Kukuatkan hati kutegarkan hati

Kenangan terindah

Hari itu kita berjalan

Mencari yang kami dambakan

Hari itu kita berjalan

Membeli yang kami butuhkan

 

Hari itu kami berjalan

Kerinduan

Kudekap malam dalam terangnya purnama

Kuselimuti diri ini dengan kabut tebal

Kubakar badan ini dengan dengus napas yang membara

Kuteriakkan dengan desah

 

Mengapa harus berjumpa

Malam, tanpa teman

Tinggallah aku sendiri disini

Beralaskan tikar tempatku tidur

Walaupun kau jauh dariku

 

Seperti dedaunan

Rinduku

Kala malam mencengkram dingin

Kala rembulan enggan menampakkan diri

Kala semilir angin menerjang

Kala kehampaan menyelimuti

 

Sayap-sayap patah

Kutermenung di pembaringan ini

Melihat kau terkulai lemah lemas seakan tak bertulang

Kasih, lama kau terbang hingga tekulai lemah sayapmu

Ketakutanku

Lama kami menunggu dibawah pohon akasia ini

Dikeriuhan lalu lalang kendaraan

Bercengkarama dan diselingi gelak tawa, canda ria

Tanpa peduli tatapan orang

Terbuai kenikmatan

Dilubuk hatiku tersimpan

Ada rasa bimbang yang enggan kauceritakan

Ternyata baru kusadari senangnya hatiku

Terganjal dengan ada sesuatu yang kau simpan dihatimu

Hening

Pagi menjelang, mentari menjulang di ufuk

Keheningan menguak dikelelahan malam

"Pagi sayaaang"

Begitu terucap mesra di pendengaran

Mengusik keheningan ini

Tepang Tahun

Hari ini bertambah satu

Bertambah bukan hanya bertambah jumlah

Bertambah bukan berarti berkuran

Bertambah berarti semakin matang

 

Sayang

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler