akulah kota yang tidak layak kau baca
hari-hariku syarat dengan keuntungan laba
orang bilang aku kota madani, tapi
JAKARTA: DARI SEBUAH SUDUT JENDELA
Oleh: Emil E. Elip
Aku duduk dibalik jendela, menatap jakarta
setelah lebih dari tujuh tahun lalu.
Aku pikir ini bukanlah waktu untuk pergi dengan ia yang salah. Salah orang, salah tujuan dan salah harapan.
belum saatnya ku melangkah bukan berarti harapan patah
berusaha meredam semua, agar ku mengerti dan tak jadi percuma
hanya bisa mengambil hikmah agar kedepan menjadi indah
lagi? tertegun di balik tiang-tiang aral pun kita meminangbelahdua kultur yang mengubur kakimu memisahkan aku tanpa
salah? mungkin kita terjatuh di titik yang membeda
Sesungguhnya manusia itu ada, ada rasa membangkang-menyampah
Dan rasa itu lebur jadi satu hati
Jika satu laki dapat memalingkan harga diri kamu
Disanalah aku
MENUNGGU
Kata mereka,
Lama sebuah penantian
mengeruhkan kepastian harapan
Komentar Terbaru