semeripit lembut memeluk rasa dalam
puisi hati sejuk seperti butiran embun
berpesta di pancuran cinta sumarah
aku rasakan kehadiranmu berdansa
Rindu
Aku masih di sini
Menyimpanmu dalam hari-hari
dalam gelap ku tertatih, Dalam terang ku menanti, rasa yang ada tenggelamkanku dalam lautan mati, ku terus mencari, namun tak ada yang ku dapati.
Hati nan rindu semakin beradu,
kata balas kata bibir menjepit bibir hati" berpaut hati jari berpeluk jari dada mendekap dada aq merasa gelisah begitu jauh hingga bayang"pun tak menghampiri.
Sesungguhnya manusia itu ada, ada rasa membangkang-menyampah
Dan rasa itu lebur jadi satu hati
Jika satu laki dapat memalingkan harga diri kamu
Disanalah aku
didalam gelap,
relakah mengairi
bukan dengan airmata
antara rekah semak ilalang
membasahi akar buana
sedekapi dada kehangatan
hadir sembunyi menyepi
luangkan tertidur segala
waktu demi sesaat
nyanyikan rasa menapaki
mati yang tak teraksarakan
yang lebih indah permadanikan
syair kerinduan
Ketika mentari muncul,
Wajah senyumanmu kau tunjukkan,
Kepada anakmu kekasih tersayang,
Dikala natahari terbenam,
Semburat kertas Lusuh menemani-ku berhari - hari,
Aku pamit ,,,
Biar kau tidak bertanya - tanya dimanakah aku ,,
Aku pergi ,,,
Biar kau tersenyum Lagi ,,
Tidak akan ku tuLis dengan aksara jawa, karna hatimu tidak dapat membacanya.
Tidak akan ku ucapkan dengan bahasa sanskerta, karna teLingamu tidak paham mendengarnya.
Ingin aku kembali dipelukmu
Merasakan dingin yang merambat
Diantara ranukumbulo
Menyaksikan ilalang
Yang bergoyang
Komentar Terbaru