Sebuah nyanyian senja
sebuah serenada di pantai membara
Di sisi hutan yang sunyi, aku menikmati suasana malam
bintang-bintang dan purnama bersinar penuh, air danau berkilau
Sejarahmu di bumi tua ini telah muram
akan tetapi belum sepenuhnya lepas dari tanganku
Atas nama itu berlayarlah para petualang
menelusuri setiap lekuk tubuh lautan
Angin kencang berhembus ketika senja
mengingatkanku bahwa hujan segera tiba
Dedauanan kering dihembus angin senja
berderai hingga jauh di sepanjang jalanku
redamlah nyala api pada wajah rembulam
karena purnama tak pernah bersinar lama
Tiga musim telah kujalani
dalam bayang-bayang masa silam
Kulukiskan kata-katamu itu laksana sebutir mutiara
sekali pun engkau hidup terbenam di dalam lumpur yang hina
Musim semi yang berkepanjangan
kulihat dalam sorot kedua bola matamu:
Komentar Terbaru