Angin kencang berhembus ketika senja
mengingatkanku bahwa hujan segera tiba
mendung tebal menjuntai di kaki malam
aku menatap kegelapannya yang begitu gelap
Hujan lebat sekali berjatuhan disertai angin kencang
derasnya tak tembus tatap mata, menggenang di halaman
rerumputan tengadahkan sekujur tubuhnya pada musim
pada takdir bumi, pada basah air yang menyentuh akarnya
Hujan, musim yang merajut dan merenggut awan
dengan angin, dengan asin garam lautan, dengan waktu
mengaji pada takdir basah bumi melalui sebuah kaca jendela
hujan adalah bujuk rasa masin pada ketabahan hati seorang pelaut!
Komentar
Tulis komentar baru