Skip to Content

Puisi Religi

Jam Dinding

Malam sunyi malam berdetak 

Suara jam dinding berdetak-detak

Detik detik waktu terasa menghentak

 

Entah seberapa lama ia telah berlalu

Daya Upaya dan Kekuatan

engkau boleh saja berkata sebagai pemilik segenap jiwamu

segala daya upaya dan kekuatan yang ada pada dirimu

dengannya engkau telah berbuat banyak selama hidupmu

Berlari

Dalam kegelapan dunia berawal

dan dalam kegelapan pula ia 'kan berakhir

di sela-sela dua kegelapan itu kita hidup

 

Senandung dari Bilik Malam

Adalah hati yang telah menjadi gulita malam

gelap hati kerna kabut penghalang

lebih gelap ketimbang awan mendung di ufuk malam

 

Melukis Awan

Melukis awan di langit kehidupan

dengan tangan hati berkuas angin

pada kanvas hasilnya berubah-ubah

 

Gumpalan awan putih kadang berubah menjadi gelap

Di Lorong Kepasrahan

sunyi malam

malam sunyi

 

sunyi bergetar

rindu menggetar

 

jiwaku terkapar di lorong kepasrahan

Kisah Sufi Muda dan Angin

Suatu waktu seorang sufi muda berkata kepada gurunya

Katanya: "Beri aku ilmu untuk memerintah angin"

Ketika angin pun datang dan siap diperintah

Kata-kata

mulut adalah kata-kata

hidung adalah kata-kata

telinga adalah kata-kata

mata adalah kata-kata

kulit tubuh adalah kata-kata

hati adalah kata-kata

Bayang-bayang Senja

Mencari jiwa

Jiwa mencari

 

Menerawang ke lorong gelap tak berujung

Mengarungi samudera sunyi samudera sepi

 

Kontemplasi

Sekian lama tak kulihat dinding waktuku

Tersimpan dalam selubung tirai sutra biru

 

Ketika kusingkap, kudapati pesan-pesanmu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler