engkau boleh saja berkata sebagai pemilik segenap jiwamu
segala daya upaya dan kekuatan yang ada pada dirimu
dengannya engkau telah berbuat banyak selama hidupmu
merasa telah berhasil mengendalikan segalanya bagi kebutuhanmu
namun sebagaimana melesatnya sebuah anak panah
dari busur kehidupan yang ada dalam genggamanmu
dirimu bukanlah pengendalinya, engkau hanya yang melepaskannya
karena anak panah yang engkau lepaskan itu hanya melesat ke titik kehendak-Nya
sesungguhnya jiwamu berada dalam genggaman tangan-Nya
bilamana diambil-Nya kembali semua daya upaya dan kekuatan itu
diambil-Nya semua yang ada sebagaimana Dia mencabut nyawamu
maka sesungguhnya engkau adalah makhluk yang lemah
tidak lebih kuat dari sebongkah tanah liat di tengah sawah!
Komentar
Puisi agamis yang
Puisi agamis yang mengingatkan kita akan kekuatan NYA . Suka dan bagus.
Terima kasih...
Terima kasih mbak Happy Wahyuni...semoga bermanfaat bagi kita semua.
Beni Guntarman
Tulis komentar baru