Pecah sudah kini tangis yang telah mati-matian ku pertahankan sejak sore tadi. tak terbaca sebelumnya bahwa petang ini jiwaku akan terguncang dahsyat. dengan sisa tenaga yang ku miliki, ku kayuh sepeda "jengki" pemberian masku, mas Zar yang saat ini entah dimana keberadaannya. tiba-tiba sosok yang tangguh dan bijaksana itu begitu ku rindukan. "mas, mas sekarang di mana?
Tulisan dalam kisah

Komentar Terbaru