Renjana
Oleh Iyus Yusandi
senja kini
lembayungmu tak ronakan semburat jingga
pagi basah
hujan tertadah
aspal gompal sudah ramah
genangan sisa pada sandal
tipis terasah
tegur sapa memulai hari
waktu bekerja telah tiba
Pertangung jawaban, persatuan, pertikaian
Kau bebankan pada sebuah kain lusuh yang berserakan
Nama wakil dari rakyat yang kami pasrahkan
Aku mencintaimu, itu dulu
Sejak dulu
Harusnya tak perlu ku perhatikan sedetail itu
Harusnya tak perlu kucari kontakmu
Dan kuhubungi kamu dengan sebegitu lugu
Perbanyaklah tidur! dalam itu
Judul: Pintu Cahaya Karya: Cankcukleiss
Ya Rabb… Ampunilah dosaku dari tindakan yang berlebih Teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu Tetapkanlah pendirian dan imanku
jika tak tulus jiwaku mencintaimu
hilanglah aku untuk mengerti & mendapatkan cintamu
namun jika kau lihat ketulusan cintaku
Pertemuan itu telah membawa kita jauh
ke tempat-tempat indah
yang tak pernah kita lihat sebelumnya
yang tak pernah bisa kita lupa
sampai kematian menghapusnya.
Komentar Terbaru