aleana
seorang lelaki yang mulai merambah menjadi pejantan di ufuk timur sana..
Informasi Pengguna
aleana
-
Karya Sastra:
Mendekap Nurani di Kolong Langit
aleana — Rabu, 11 Agustus 2010 - 14:34 — 0 komentar 14 tahun 15 minggu yang lalu
-
Puisi — Rabu, 11 Agustus 2010 - 14:34
Tidak ada tulisan.
Tidak ada tulisan.
-
Karya Sastra — Rabu, 11 Agustus 2010 - 14:34 — dibaca 2,987 kali
Jenis | Tulisan | Komentar | Pengunjung | ||
---|---|---|---|---|---|
aleana | Orang Lain | Total | Hari Ini | ||
Berita | |||||
Karya Sastra | 1 | 2,987 | 0 | ||
Wawasan | |||||
Bookmark | |||||
Dapur Sastra | |||||
JUMLAH | 1 | 0 | 0 | 2,987 | 0 |
Data sampai dengan Minggu, 24 November 2024 - 14:09
mendekap nurani di kolong langit
waktu telah berhenti ketika nurani di sambut oleh bumi__________________-
merasa lega pun tidak
tapi tetap tidak pernah enggan ku sibakkan
ku tahan diriku walaupun hanya untuk sekedar singgah!
apa yang telah ku perbuat adalah sebuah persiapan akan tentang semuanya untuk tersenyum riang meskipun ketika awan mendung... ku palingkan diri ini dari khayalan dan impian dan tak bermaksud menyibak kelam, karena kelam pun telah ku sulap menjadi syahdu
dunia ku yang selalu bermimpi ingin merangkul sebulir asa meskipun aku hanya bersenjatakan sebuah kata, tidak takut untuk kalahkan segalanya.
di kolong langit ini telah kupahat cerita entah berarti atau tidak LUKA dan SESAK tak berarti lagi
meskipun menurut mereka tentang sebuah hasil tipikal pemuda ini bila mengerjakan sesuatu yang baik!
aku telah berlari kesana kemari dengan jari-jari yang terluka menggapai sebuah labirin' tetap tak kurasakan lelah untuk mengalahkan segalanya!
dan tak ingin sambil meminum bir sambil di bubuhi kopi...hanya ingin mendengarkan 'the adams : wanna be with you"haha...
camkan ini : jangan pernah lagi mencari arti hidup apalagi apakah masa depan itu ??
arti hidup adalah 'hidup itu sendiri' dan masa depan tidak ada dimana-mana melainkan 'di dalam dirimu'
hidup ini indah begini adanya...hargai sebuah kesederhanaan sulap menjadi megah dan syahdu karena itu yang di ajarkan oleh sebuah senyum adiknya ale'
dan kini semoga aku telah menjadi laki-laki sejati>> hehe...
melemparkan senyum untuk sebuah hari, menjaring bintang, mengumpulkan warna-warna pelangi sampai berjuta-juta warna, lalu ku taruh di dalam lemari yang ada di puncak langit.
dan lelap dalam mimpi indah (semoga)
tenangnya hati terasa menjelang tidur
tanpa ada yang harus di lawan dan melawan :)
(((((((((((((((((cerahberawan)))))))))))))))))