Skip to Content

Juli 2010

ADA JERIT KETIKA PINTU TERBUKA

Ada jerit ketika pintu dibuka
Engsel-engsel berkarat. Sebuah rumah sunyi
Cuma tangis, kelaparan menyambut pagi tiba

SEPI TIADA HENTI

Seperti tiang listrik yang gemetar di ujung malam. Kau biarkan mimpimu kembara. Melelehkan kenangan dalam dada. Dalam dada.
Demikian deras arus sungai hatimu.

bertamasnya ke-10 tempat wisata (GRATIS), mau?

Assalamu’alaikum.
Ada kabar baik untuk para pengunjung setia jendelasastra.com, kami segenap jajaran direksi penari pena writing laboratory akan mengajak anda untuk bertamasya selama sepuluh hari (gratis), kita akan jalan-jalan bersama menjelajahi dunia yang terlupakan, anda tertarik?

TAK KUTEMUI LAGI

Di sini
Di kotaku
Tak ku temui lagi
Anak-anak bermain petak umpat
Atau bermain gasing menunggu
Senja tiba
Cerita lama telah terkubur
Ketika alat-alat elektronik

PENGHIDUPAN

Lautan maha dalam
mukul dentur selama
nguji tenaga pematang kita

mukul dentur selama
hingga hancur remuk redam
Kurnia Bahagia
kecil setumpuk

SIA-SIA

Penghabisan kali itu kau datang
Membawaku kembang berkarang
Mawar merah dan melati putih
Darah dan Suci
Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: untukmu.

AJAKAN

Ida
Menembus sudah caya
Udara tebal kabut
Kaca hitam lumut
Pecah pencar sekarang
Di ruang lengang lapang
Mari ria lagi
Tujuh belas tahun kembali

PELARIAN

I

Tak tertahan lagi
Remang miang sengketa di sini

Dalam lari
Dihempaskannya pintu keras tak berhingga.

Hancur-luluh sepi seketika
Dan paduan dua jiwa.

II

SUARA MALAM

Dunia badai dan topan -
Manusia mengingatkan: “Kebakaran di Hutan”
Jadi ke mana
Untuk damai dan reda?
Mati.
Barang kali ini diam kaku saja

HUKUM

Saban sore ia lalu depan rumahku
Dalam baju tebal abu-abu

Seorang jerih memikul. Banyak menangkis pukul.

Bungkuk jalannya – Lesu
Pucat mukanya – Lesu



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler