angin kemarau yang melayang
hempaskan semua kematian bathin yan tercekam kegelisahan
di sini di atas tanah gersang
doa kami bermunajat
wajahku memerah semu,
wajahmu merona randu
di balik kelambu ungu
jika engkau pernah mendengar pepatah:
“tak ada rotan, akar pun jadi”
semoga puisi sederhana ini
bisa jadi pengganti dari rasa sesal
masa yang terbaik, telah pergimasa yang indah, pupus sudahYa AllahEngkau memberi dan kemudian mengambil kembalitahun berganti tahun hamba menyesaliberandai-andai
(KISAH SEORANG PRIA YANG DI TINGGAL MATI KEKASIHNYA)
instrument getir nyinyir mengalir
saat matahari terbit...
ada burung berkicau merdu
banyak yang senang mendengarnya...
namun, tak sedikit yang merasa terganggu
lelah aku bergelut dengan puisi
makin dilawan makin merangsek arti
makin diserang makin gelisah hati
lelah aku bergelindan dengan puisi
tinggalkan sebuah komentar
di atas rak waktu yang usang.....
tanpa lentera juga nyala kunang
Taman ini kosong
tiap kali aku lewati tetap saja sepi
sampai gletarku satu waktu memanggilmu
untuk menemani setiap lengkung ckrawala yang menjelma
Komentar Terbaru