wajahku memerah semu,
wajahmu merona randu
di balik kelambu ungu
kita tersipu malu....
tersenyum simpul di antara temaram abu abu
kau dan aku mulai bercengkrama
bercerita lewat denyut nadi
tanpa kata kata
perlahan aku turunkan wajahku di wajahmu
nafas kita mulai memburu
di atas kasur berlapis beludru.....
kita terus mengendap,mengejar bulan di ujung telaga
hingga di perbatasan hutan
nafasku semakin kencang mengerang
dan kita beradu kaupun "mengaduh"
membaca sejuta ceracau seperti igau
dan kita kembali berlari
menerobos hutan, menerjang lautan,
mendaki puncak hingga ke perbatasan
aku kembali mengerang
dan kau terus melawan
seakan tak lelah mendaki rasa
di antara gemerisik kelambu,dan nafas yang memburu
ooo...... "annisa" kita telah sampai pada puncak ini
lalu tubuh kita terkulai tergolek lirih
di antara jambangan bunga yang merona saga
di sela debur angin sepoi
alangkah indah puncak ini
inikah puncak surga itu kakanda desahmu di telingaku
lalu mata kita kembali beradu
dan nafasku kembali bergemuruh
kita terjatuh dalam lembah biru
dan kau kembali "mengaduh".......
inilah puncak surga itu.....................
Terpopuler Hari Ini |
Sebulan Terakhir
|
Terpopuler
|
Komentar
Tulis komentar baru