perempuan rindu
tertidur di hutan cemara
wajahnya di selimuti kabut nestapa
matanya berair bagai jelaga
nafasnya mendengus penuh putus asa
perempuan rindu
berdiri di tengah derasnya hujan
menembus hutan dengan sejuta kegelisahan
berteriak melafadz kedengkian
dengan sinar mata penuh kegetiran
perempuan rindu
berlari menembus gejolak halimun
menangkis segala perih dalam lamun
mengejar seluruh rindu di semak hindun
dengan jalan setapak di sudut santun
perempuan rindu
sudahlah!!,tak perlu kau terus berlari
mengejar semua cinta yang tak pasti
jangan kau bunuh detak nadi di bibir sepi
sebab rintihmu tak akan ada arti
relakan saja ia pergi
demi satu cinta abadi
tak perlu kau tangisi
biarkan ia menari
di atas wanginya kamboja sepi
bersama irama nisan berukir sunyi
biarkan ia pergi?!
duhai perempuan rindu
KAKEK JOMBLO TAMPAN,2014
Jendela Sastra
Komentar
Tulis komentar baru