Hidup kemudian hilang Bukan selamanya Hanya selama tetes air hujan Yang membasahi wangi bunga mawar Tak perlu lah kau menangis lama lama
Anak Kolong
Kau Ayahku…
Berdiri diatas kokohnya benteng kosong
Senyummu bangga..
Ingin ku tulis apa yang kurasa
Ingin ku ungkap apa yang mengganjal
Hari ini sangat berarti baginya juga bagiku
Bunga kuncup kau tak peduli
Saat mekar kau hinggap menari
Perlahan beranjak pergi
Kau jejakan si serbuk sari
Mengais puing puing terserak Antara ketundukan dan pembangkangan Meski percaya adalah sebuah keniscayaan Tetapi Jiwa ini bukan bias cahaya syurgawi
Menakar kelayakan dan kepantasan Untuk menjadi tekukur penanda waktu Atau menghambur kicau laksana murai batu Adalah serangga serangga malam sebagai penentu
Gadis manis yang ku lukis dengan kata
pada secarik kertas putih tanpa noda
Komentar Terbaru