Selembar baju baru buatan
tangan pengrajin Sasambo. Serasi
membungkus kulit matang sawoku
aku berjalan lenggak-lenggok
Siapa sejatinya aku?
Aku adalah jutaan sel
yang menjadi jawara
dalam suatu perlombaan
Aku terlahir sebagai pemenang
Dalam suatu komunitas
Kumbang Malang
Rintik hujan bercucuran
Seakan tak mau hilang
Angan hilang tak menentu
Yang kurindukan
Ku rilis syair puisi sendu ini.. Agar kau tahu, Di tiap jantung memburu masih memompa nafas mu.. Walau pun ku tahu kau dah di jodohkan orang tua mu..
※"SEMOGA KAU BAHAGIA SELAMANYA"※
Ku tengok chanel-chanel di televisi
Tiada menarik dan sekedar bosan yang melanda
Ah, nanar aku
Tiada ku dapati lagi zaman purba tentang opera romansa konyol
DONO DAN DENI
Putri Tunjangsari
“Tempat apa ini?”
(tiba-tiba muncul gadis belia)
“Siapa gerangan?”
“Aku Putri Tunjangsari, penjaga air suci aliran pohon ini”
“Wanita ayu, kau memiliki paras yang cantik”
“Kenapa kau kemari?”
“Aku ingin mengambil air suci yang kau jaga”
“Ambillah semampumu!”
BENGAL
“Ah dasar bodoh! Penguntit!” ucap perempuan itu kesal
“Betul, dia memang seperti itu bu” sambung perempuan di bangku sebelahnya.
“Kau tau bagaimana dia?”
“Kurang lebih tau bu, sudah agak lama juga saya kenal dia”
“Memang seperti itu sifatnya?”
Komentar Terbaru