menyusuri pagi mengejar mimpi
terseok di lorong kereta api
para peziarah melipat waktu
namun 24 jam tetap tak menentu
orang-orang merangkak di tepi gigil rel
Cintaku Segaris
Mengapa malam selalu terang
Atau siang menjadi terang
Segenggam pertanyaan kuerat
Apakah cintaku segaris?
Darah mu dan aku
Ragamu berpeluh darah
hatimu penuh nanah
Pedang beralaskan kisah
saling membunuh kekasih
Nafsu yang Tergelincir
Munajat cinta malam ini
Inspirasi pertemuan tadi sore
yang selalu gaduh
yang selalu berisik
selalu rumit
Jika kamu mengerti Bahwa lukaku kini bukan lagi luka main-main. Kini ia kuberi pupuk doa dan siraman semangat
Aku sering kesulitan menulis sajakku Seperti aku juga sering lupa bagaimana caranya jatuh cinta. Padahal aku ingin menulis apa yang aku punya.
Ragaku layak serpihan abu Tiba-tiba hilang dibawah angin. Kemudian aku diam. Tanpa mau bertanya kemana mata angin berhenti.
Catatanku ini penuh gemuruh Pada waktu awan hitam meliuk Pada saat rupamu lenyap perlahan. Lukisan duniaku ini penuh dengan fatamorgana.
Kau harus percaya bahwa Tuhan sedang tidak menghukum kita ia juga tidak sedang menguji arti sebuah kebersamaan. lagi-lagi waktu selalu aku persalahkan
Kesabaran terbesar adalah duri dalam daging Dapatkah kau mengunyah satu persatu daging-daging tak berdarah dan tak berdosa?
Komentar Terbaru